Misteri K.H As'ad Amjad
Obrolan pagi tadi dengan mbah ubi membuatku tak bisa menahan tawa. Basa-basi dengan beliau saya awali dengan pertanyaan " As'at teng pundi nu mbah?" " tasik teng griyo pak" jawabnya. " o.... Tasik tilem nggih?" " yo paling" sambil menyeduh kopi untuk pembeli. " nopo dek dalu lek-lekan tahun barunan mbah?" " gak......."
Setelah selesai membuatkan kopi untuk pembeli, beliau duduk sambil menyalakan rokok kreteknya. " biyen pak mohaimin iku pas awal-awal pindah ning ngrayung, nek isuk sering jalan-jalan ng stasiun golek sarapan" " mlampah niku mbah?" tanya saya menyelingi cerita beliau. Sebagai pendengar cerita yang baik, kita tidak boleh pasif saat mendengarkan, tapi harus berusaha menyelingi dengan pertanyaan-pertanyaan biar pencerita merasa diapresiasi. Asal pertanyaan yang kita ajukan nyambung. " ora, numpak sepeda onthel." jawabnya.
Mbah ubi lalu meneruskan ceritanya ketika beliau sempat juga membuat kalender pondok Assalam dari percetakan kalender kudus. Sebagaimana kalender kudus ini memiliki ruang kosong untuk dibubuhi tulisan. Disini saya kurang begitu memahami detail ceritanya hingga cerita pun berlanjut saat beliau pernah juga mencetak buku yang dijual dengan judul Kumpulan Tahlil dan Terjemahannya, Arab dan Latin.
Buku yang cetakannya numpang di percetakan Mbah Misbah ini ternyata kurang begitu laku di wilayah Tuban dan sekitarnya, akan tetapi laris manis di daerah timur seperti Tulungagung dan sekitarnya. Seorang penjual kitab di sana bahkan memesan puluhan kitab tersebut. Tapi, karena permintaan terus meningkat, akhirnya ia menyalahgunakan dengan cara diperbanyak untuk memperkaya diri sendiri.
Sahingga mbah ubi yang merasa sebagai pemilik hak cipta atas kitab tersebut, ngelurug ke sana dengan marah-marah. " sampeyan nek mergawe carane ojo ngene! Ogak halal. Iki pembajakan! Sampeyan opo yo ngerti kumpulan tahlil iku olehku nyusun soko endi?",/p>
Si pedagang pun melihat kitab di tangannya dan membaca " KUMPULAN TAHLIL DAN TERJEMAHAN ARAB DAN LATIN. Oleh : K.H As'ad Amjad"
saya tertawa. Tak berselang lama datanglah As'ad dari rumah. " wis suwe nek teko pako pak Luq?" saya mengangguk. memandanginya penuh tawa.
0 Response to "Misteri K.H As'ad Amjad"
Post a Comment